Aceh Hidrponik - Sudah menjadi rahasia umum bahwasannya manusia menjadi makhluk hidup yang memerlukan asupan yang diperoleh asal lingkungan sekitarnya. Asupan tadi digunakan buat semua aktifitas manusia. Asupan tersebut mampu dari dari binatang serta tumbuhan. Buat asupan dari tumbuhan bisa didapatkan asal hutan ataupun bertanam. Kuantitas yang disediakan sang alam tidak mencukupi kebutuhan manusia, oleh sebab itu dibutuhkan proses bertanam. Hal ini pula yg mendasari manusia di jaman purba berpindah kawasan, nomaden, asal lokasi satu ke lokasi lainnya, karena supply makanan didaerah eksisiting telah habis, sehingga mereka mencari lokasi yg stoknya masih banyak.
Proses bertanam dilakukan dengan membuka lahan pertanian serta ditanami tumbuhan produktif yang diharapkan. Tetapi, tak semua lahan yg terdapat ialah area lahan yang produktif sebagai akibatnya walaupun diolah sedemikian rupa tidak akan menumbuhkan tumbuhan. Kemudian, parameter apakah yg menjadi bagian terpenting dalam bercocok tanam?
Source : Google Image |
Darisini dapat disimpulkan tanah ternyata bukan parameter terpenting berasal bertanam. Parameter atau elemen dasar apakah yang dibutuhkan tumbuhan untuk bertumbuh?
- Air.
- Media Tanah.
- Unsur Hara, Nutrisi.
- Oksigen.
- Sinar Matahari
Berasal sinilah muncul pandangan baru tentang bercocok tanam menggunakan air tanpa menggunakan media tanam tanah atau soilless, atau kini lebih dikenal dengan teknik Hidroponik. Hidroponik merupakan bagian asal hydroculture, ialah metode tumbuh-tumbuhan menggunakan solusi nutrisi mineral, dalam air, tanpa tanah. Tanaman dapat tumbuh menggunakan akar mereka dalam larutan nutrisi mineral saja atau pada media tanam, seperti Sekam bakar dan rockwool.
Seiring dengan menipisnya atau menyempitnya lahan pertanian akibat laju perekonomian untuk pembangunan permukiman baru, sedangkan kebutuhan manusia sendiri terus saja meningkat, hidroponik semakin dikenal dan digalakkan di huma-huma sempit, daerah dengan lahan tandus, dan keperluan militer buat cadangan makanan (kapal selam & kapal induk).
Banyaknya sistem pertanian yang ditemukan, dan yang paling sering digunakan adalah Sistem Pertanian Hidroponik. Perkembangan hidroponik terus dikembangkan agar terus bisa menghasilkan panen terbaik secara kualitas, kuantitas dan optimal. Ada beberapa macam sistem hidroponik mirip wick, DFT, NFT, floating raft/system apung, aeroponik, flood and drain, aeroponik dan fertigasi.
Insya Allah, metode pertanian hidroponik lainnya akan dibahas pada artikel berikutnya..
Semoga Bermanfaat, dan Silahkan bagikan Artikel ini jika bermanfaat..
0 komentar:
Posting Komentar